Authorities in Indonesia have rescued an endangered wild pangolin that was seen by residents roaming around the city of Padang today (September 8).
The protected animal was found in the densely populated Tabing area of the city.
The young male creature was due to be handed over to West Sumatra's Nature Conservation Agency to be checked over by vets.
"After that it will usually be released back into its habitat," explained conservation manager Pati Hariyose.
Pangolins are threatened by poaching for their meat and scales, which are used in traditional Chinese medicine.
They are the most trafficked mammals in the world.
Rescue of Endangered Pangolin (Manis Javanica) in Padang, West Sumatra, Indonesia
A protected animal, namely the pangolin or "Manis Javanica" was secured by residents at night in a densely populated residential area of the Tabing area, Padang and handed over to the West Sumatra BKSDA through the turtle conservation volunteer Jambak Sea Turtle Camp in Pasir Jambak, Koto Tangah, Padang, Wednesday (8 /9).
The young male pangolin weighing about two kilograms was immediately secured to avoid irresponsible people later Turtle conservation manager, Pati Hariyose, explained that the rescued pangolins saw that some of the scales had fallen off, possibly after conflicts with other animals and would later be handed over to the West Sumatra BKSD for further treatment.
"Later on, the condition of the pangolin will be checked by its health veterinarian and after that it will usually be released back into its habitat," he explained Wednesday (8/9).
Usually released into the wild is done in a different place, namely to the conservation forest around Andalas University, this is because if it is released again around the place where it is found, it will have a bad impact because it is in a densely populated area.
Pati Hariyose also added that this was the first time saving pangolins had been carried out because conservation managed was focused on saving turtles, but some time ago they also rescued forest cats or golden cats and handed them over to the West Sumatra BKSDA for further treatment.
"In general, cooperation has been carried out with the West Sumatra BKSDA, so that in the future if there is another rescue of protected animals, it will be handed over to the relevant parties," he said.
Pangolin with the Latin name Manis Javanica, also known as Javanese pangolin, can still be found in Southeast Asia, which lives in lowland tropical forests. The body shape is elongated with a tongue that is usually stretched out to make it easier for you to find prey such as ants and other insects.
Pangolin habitat is currently threatened with extinction because it is often hunted and traded on the black market, and now the animal is one of the protected animals in Indonesia. (moozamochi).
_________________
Penyelamatan Hewan Langka trenggiling (Manis Javanica) di Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Seekor satwa dilindungi yakni trenggiling atau "Manis Javanica" diamankan warga pada malam hari di kawasan pemukiman padat penduduk daerah Tabing, Padang dan diserahkan kepihak BKSDA Sumatera Barat melalui relawan konservasi penyu Jambak Sea Turtle Camp di Pasir Jambak, Koto Tangah, Padang, Rabu (8/9).
Trenggiling muda berjenis kelamin jantan tersebut dengan berat sekitar dua kilogram segera diamankan agar terhindar dari orang yang tidak bertanggung jawab nantinya
Pengelola konservasi penyu, Pati Hariyose menjelaskan, trenggiling yang diselamatkan tersebut terlihat beberapa sisik sudah terlepas yang berkemungkinan usai konflik dengan hewan lain dan nantinya akan diserahkan kepada pihak BKSD Sumbar untuk perawatan selanjutnya.
" Nantinya kondisi trenggiling tersebut akan diperiksa oleh dokter hewan kesehatannya dan setelah itu biasanya akan dilepas liarkan kembali ke habitatnya," terangnya Rabu (8/9).
Biasanya dilepas liarkan dilakukan di tempat berbeda yakni ke hutan konservasi sekitar Universitas Andalas, hal tersebut dikarenakan jika kembali dilepaskan ke sekitar tempat ditemukan akan berdampak buruk karena berada di kawasan padat penduduk.
Pati Hariyose juga menambahkan, penyelamatan trenggiling ini baru pertama dilakukan karena konservasi yang dikelola terfokus kepada penyelamatan penyu, namun beberapa waktu lalu juga melakukan penyelamatan kucing hutan atau kucing emas dan diserahkan kepada pihak BKSDA Sumbar untuk perawatan selanjutnya.
" Secara umum kerjasama sudah dilakukan dengan pihak BKSDA Sumatera Barat, sehingga kedepannya jika ada lagi penyelamatan hewan dilindungi akan kembali diserahkan kepada pihak terkait," ungkapnya.
Trenggiling dengan nama latin Manis Javanica ini juga dikenal sebagai trenggiling Jawa yang masih bisa ditemukan di Asia Tenggara, yang hidup di hutan tropis dataran rendah.
Bentuk tubuh memanjang dengan lidah yang biasa dijulurkan untuk memudahkan ya mencari mangsa seperti semut maupun serangga lainnya.
Trenggiling saat ini terancam punah habitatnya karena sering diburu dan diperjual belikan di pasar gelap, dan kini hewan tersebut merupakan salah satu hewan dilindungi di Indonesia. (moozamochi).